Kamis, 26 Maret 2015

RESUME MATA KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING (KELOMPOK 4)


PENGORGANISASIAN BIMBINGAN DAN KONSELING: PERENCANAAN DAN PERSONIL PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

A.    Kerangka Kerja Utuh Bimbingan dan Konseling
Menurut Dirjen PMPTK DEPDIKNAS (2007) secara utuh keseluruhan proses kerja bimbingan dan konseling dalam pendidikan formal adalah sebagai berikut:

Berdasarkan kerangka kerja utuh dimaksud pelayanan bimbingan dan konseling harus dikelola dengan baik sehingga berjalan secara efektif dan produktif, maka dari itu diperlukan perencanaan pelaksanaan evaluasi analisis dan tindak lanjut dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
B.     Perencanaan Program Bimbingan dan Konseling
Penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah dimulai dari kegiatan asesmen atau mengidentifikasi aspek-aspek yang dijadikan bahan masukan bagi penyusunan program. Menurut Dirjen PMPTK DEPDIKNAS (2007), kegiatan asesmen terdiri dari asesmen lingkungan dan asesmen kebutuhan atau masalah peserta didik.
Menurut Dirjen PMPTK DEPDIKNAS (2007) struktur pengembangan program berbasis tugas-tugas perkembangan sebagai kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik adalah sebagai berikut:
a.       Rasional
b.      Visi dan Misi
c.       Deskripsi Kebutuhan
d.      Tujuan
e.       Komponen Program
Komponen program meliputi:
1.      Komponen pelayanan dasar
Komponen pelayanan dasar meliputi :
a)      Bimbingan klasikal
b)      Pelayanan orientasi
c)      Pelayanan informasi
d)     Bimbingan kelompok
e)      Pelayanan pengumpulan data.
2.      Komponen pelayanan responsif
Komponen pelayanan responseif terdiri dari :
a)      Konseling individual dan kelompok
b)      Referal atau alih tangan
c)      Kolaborasi dengan guru mata pelajaran atau wali kelas
d)     Kolaborasi dengan orang tua
e)      Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait diluar sekolah
f)       Konsultasi
g)      Bimbingan teman sebaya
h)      Konferensi kasus
i)        Kunjungan rumah.
3.      Komponen perencanaan individual
Komponen perencanaan individual meliputi :
a)      Analisis kekuatan dan kelemahan peserta didik yang dilakukan oleh guru Bimbingan dan Konseling (BK).
b)      Pelayanan penempatan (penjurusan dan penyaluran), dengan tujuan untuk membentuk peserta didik menempati posisi yang sesuai dengan bakat dan minatnya.
4.      Komponen dukungan sistem
Komponen dukungan sistem terdiri dari :
a)      Pengembangan profesi
b)      Manajemen program
c)      Riset dan pengembangan.
f.       Rencana Operasional
g.      Pengembangan Tema atau Topik
h.      Pengembangan Satuan Pelayanan
i.        Evaluasi
j.        Anggaran
Rencana anggaran untuk mendukung implementasi program dinyatakan secara cermat, rasional dan realistik.
C.     Personil Program Bimbingan dan Konseling
Kelanalestari (2014), menjelaskan bahwa Manajemen bimbingan dan konseling di sekolah agar bisa berjalan seperti yang diharapakan antara lain perlu dukungan oleh adanya organisasi yang jelas dan teratur. Organisasi yang demikian itu secara tegas mengatur kedudukan, tugas dan tanggung jawab para personil sekolah yang terlibat.
Struktur atau pola BK di sekolah adalah sebagai berikut:
a.    Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah
b.    Koordinator BK dan Konselor Sekolah
c.    Guru Mata Pelajaran
d.   Wali Kelas
e.    Siswa
f.     Tata Usaha
g.    Komite Sekolah
Sifat hubungan antara pola-pola di atas dapat diartikan variatif. Hubungan antara Kepala Sekolah dan koordinator BK adalah hubungan administratif. Hubungan antara Koordinator BK dengan Guru dan Wali Kelas adalah hubungan kerja sama sekaligus koordinatif bila ditinjau dari garis administrasi Kepala Sekolah ke bawah. Sedangkan hubungan Koordinator BK ( dan Guru pembimbing / Konselor Sekolah), Guru Mata Pelajaran, Wali Kelas, dengan siswa adalah hubungan layanan.
Personil program Bimbingan dan Konseling terdiri dari personil utama dan personil pendukung.
Personil utama meliputi :
a.     Koordinator Bimbingan dan Konseling
b.    Konselor
Konselor adalah tenaga pendidik yang berkualifikasi S-1 Program Studi Bimbingan dan Konseling dan menyelesaikan pendidikan profesi konselor.
Personil pendukung meliputi:
a.     Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah
b.    Guru Mata Pelajaran/Praktik
c.    Wali Kelas
d.   Staf Administrasi
D.     Tugas dan Tanggung Jawab Personil Sekolah Dalam Program Bimbingan dan Konseling
Menurut Permana (2014), dalam penyelengaraan program bimbingan dan konseling mau tidak mau akan melibatkan personil sekolah lainnya agar lebih berperan sesuai dengan batas-batas kewenangan dan tanggung jawabnya.
a.       Kepala Sekolah
Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan disekolah, tugas kepala sekolah adalah :
1)      Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan.
2)      Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan bimbingan dan konseling.
3)      Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program kegiatan bimbingan dan konseling.
4)      Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling.
5)      Mengadakan kerjasama dengan instansi lain yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan bimbingan   dan konseling.
b.      Wakil Kepala Sekolah
Wali kepala sekolah bertugas membantu kepala sekolah dalam hal :
1)      Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling kepada semua personil sekolah.
2)      Melaksanakan kebijakan pimpinana sekolah terutama dalam hal pelaksanaan layanana bimbingan dan konseling.
3)      Melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap minimal 75 siswa, bagi wakil kepala sekolah yang berlatar belakang pendidikan bimbingan dan konseling.
c.       Koordinator Guru Pembimbing (Konselor)
Tugas koordinator gurupembimbing adalah :
1)      Mengkoordinasikan para guru pembimbing (konselor) dalam:
a)      Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling
b)      Menyusun program
c)      Melaksanakan program
d)     Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling
e)      Menilai program
f)       Mengadakan tindak lanjut.
2)      Membuat usulan kepada kepala sekolah dan mengusahakan terpenuhinya tenaga, sarana dan  prasarana.
3)      Mempertanggung jawabkan pelaksanaan program bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah.
d.      Guru Pembimbing (Konselor)
Guru pembimbing atau konselor bertugas :
1)      Memasyaratkan kegiatan bimbingan dan konseling.
2)      Merencanakan program bimbingan dan konseling.
3)      Melaksanakan persiapan kegiatan bimbingan dan konseling menjadi tanggung jawabnya.
4)      Menganalisis hasil evaluasi.
e.       Guru Mata Pelajaran
Guru Mata Pelajaran bertugas :
1)      Membantu memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa.
2)      Ikut serta dalam program layanan bimbingan.
3)      Mengalih tangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan.
f.       Wali Kelas
Wali kelas bertugas :
1)      Membantu guru pembimbing melaksanakan layanan yang menjadi tanggung jawabnya.
2)      Ikut serta dalam konsferensi kasus.
3)      Memberikan informasi tentang siswa di kelas yang menjadi tanggung jawabnya untuk memperoleh layanan bimbingan.
g.      Staf Tata Usaha / Administrasi
Staf dan tata usaha adalah bertugas :
1)      Membantu mempersiapkan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling.
2)      Membantu menyiapkan sarana yang di perlukan dalam layanan bimbingan dan konseling.
3)      Membantu guru pembimbing dan koordinator dalam mengadministrasikan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
4)      Membantu melengkapi dokumen tentang siswa seperti catatan siswa.


Catatan :
Bimbingan dan Konseling sangat penting di setiap jenjang pendidikan, termasuk di tingkat perguruan tinggi. Dalam BK tidak mengenal istilah personal, melainkan personel atau personil. Dalam sebuah permasalahan yang harus dicari solusinya adalah pada akar permasalahannya bukan gejalanya yang diakibatkannya.

Sumber : Makalah BK Kelompok 4

Materi di atas merupakan hasil paparan presentasi dari kelompok 4 yang beranggotakan : Ade Nurlaila (1200635), Annisa Laras (1203075), Devi Purnama S (1203079) Departemen Pendidikan Matematika A 2012

Referensi :
Sukardi, Dewa Ketut dan Desak P.E. Nila Kusmwati. (2008). Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Kelanalestari. (2014). Struktur Organisasi dan Peranan Personel BK [Online]. Diakses dari https://kelanalestari.wordpress.com/2014/01/16/struktur-organisasi-dan-peranan-personel-bk/






Tidak ada komentar:

Posting Komentar